{"meta":{"page":0,"pages":0,"perpage":0,"total":50,"sort":null,"field":null},"data":[{"card":" \t\n \t\t\t\t\t\t\t\t
Mikrotubul adalah polimer protein tubulin yang membentuk struktur rigid dari organel seperti axoneme dan benang spindle. Mikrotubul juga menyediakan jalur untuk pergerakan protein motor dan memberi bentuk sel. Gambar di bawah ini menunjukkan regulasi pertumbuhan dan penyusutan mikrotubul. <\/p>\r\n\r\n
<\/p>\r\n\r\n
Tentukan apakah pemyataan berikut benar atau salah.
\r\nA. Mikrotubul menunjukkan perilaku stabilitas dinamis dimana perilaku pergantian pertumbuhan dan penyusutan terjadi.
\r\nB. Perilaku pergantian pertumbuhan dan penyusutan membutuhkan hidrolisis GDP.
\r\nC. Mikrotubul mengandung 13 protofilamen yang dapat tumbuh dan susut secara independen.
\r\nD. Laju pertumbuhan dan penyusutan mikrotubul diregulasi oleh protein polimerase. <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
Salah satu kelemahan penggunaan sistem tradisional kontrol tunggal ekspresi gen rekombinan berbasis operon lac adalah rendahnya titrabilitas ekspresi gen dan tingginya ekspresi basal. Penyisipan Riboswitch di antara komponen lac operon dan kodon start suatu gen menciptakan dual kontrol translasi-transkripsi yang dapat memperketat ekspresi gen sekaligus mengoptimalkan titrabilitas ekspresi gen. Sebuah penelitian Tentukan apakah pemyataan berik:ut benar atau salah. Di bawah ini ditampilkan urutan sepasang primer yang digunakan untuk Primer Forward: 5 '-CA TCGGCTCGTA T AA TGTG-3' Untuk memperoleh suhu aneling primer temple! yang optimal, dilakukan PCR dengan gradien suhu. Adapun suhu yang dipilih adalah beberpa suhu di alas dan di bawah Tm dari primer. Tm dihitung menggunakan rumus = (A+T)*2 + (G+C)*4. Hasil elektroforesis DNA dari produk PCR yang dihasilkan pada berbagai temperatur annealing yang berbeda ditampilkan pada diagram di bawah ini. <\/p>\r\n\r\n Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah. Pada ragi, penurunan aktivitas fusi vakuola seringkali diikuti dengan peningkatan fragmentasi vesikel. Protein V-A TP-ase diketahui memiliki fungsi penting pada fusi vokuola di ragi. Protein V-ATP-ase terdiri dari komponen peripheral VI dan komponen terikat membrane VO. Pada kondisi utuh kompleks ini berperan dalam pompa proton, dan fungsi tersebut akan hilang jika VI terpisah dari V0 (Gambar di bawah). Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa vakuola tetap terjadi pada sel mutan yang tidak Penelitian menggunakan sel wild-type<\/em> (wt<\/em>), mutant Vo<\/sub> (vphl Tentukan apakah pemyataan berikut benar atau salah. Hereditary tyrosinaemia type<\/em> I<\/em> (HT-I) adalah kanker yang disebabkan oleh defisiensi FAH, enzim yang mengkatalisis reaksi terakhir pada katabolisme tirosin di hati. Akan tetapi pada model mencit, diketahui bahwa resiko kanker berkurang drastis jika mutan Fah<\/em>-\/-<\/sup> disilangkan dengan Hpd-\/-<\/sup>. Mutan Hpd<\/em>-\/-<\/sup> mengalami defisiensi pada enzim HPD yang menyebabkan Hereditary tyrosinaemia type III<\/em> (HT-III), kanker yang Jebih jinak dibanding HT-I. Oleh karena itu, anda menduga bahwa delesi gen Hpd pada hati mencit Tentukan apakah pemyataan berikut benar atau salah. Anda melakukan suatu penelitian menggunakan sistem sintesis protein untuk mensintesis suatu protein yang disimbolkan dengan A. Selanjutnya, anda tahu bahwa protein A rnerniliki empat sisi sensitif terhadap tripsin, sehingga apabila protein tersebut diberi perlakuan dengan tripsin, maka akan terbentuk 5 fragmen peptida dengan panjang yang mirip, A1<\/sub>, A2<\/sub>, A3<\/sub>, A4<\/sub>, dan A5<\/sub>. Pada t ~ 0, anda menambahkan semua 20 asam amino Tentukan apakah pemyataan berikut benar atau salah. Gen PstI mengkode protein yang terlibat dalam pengambilan glukosa ekstraseluler. E<\/em>. coli<\/em> yang mengoverekspresikan PstI mengakumulasi sedikit produk fermentasi seperti piruvat, laktat, dan asetat. Anda mentransformasi strain Afadf (mutan yang tidak mampu mendegradasi senyawa lemak) dengan dua jenis plasmid: satu memicu overekspresi Ptsl Glucose uptake rate = laju pengambilan glukosa (mmol glukosa I g berat kering se\/ I jam); Productivity = produktivitas (g a\/kohol lemak I g berat kering set I jam); Yield = massa produk per massa subs\/rat. <\/em> Tentukan apakah pemyataan berikut benar atau salah. Setelah amputasi, planaria air tawar (Schmidtea mediterranea<\/em>) mampu meregenerasi kepala dan ekor secara tepat dari Iuka anterior atau posterior. Diduga bahwa jalur pensinyalan Wnt\/B-catenin terlibat di dalam mekanisme yang membedakan anterior dan posterior, serta mengarahkan penggantian yang tepat pada bagian tubuh yang hilang. Analisis peranan jalur persinyalan Wnt!p-catenin pada planaria yang diamputasi bagian Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah. DNA genomik eukariot diatur dalam suatu susunan berulang nukleosom. Nukleosom diketahui berperan penting dalam meregulasi ekspresi gen dari sisi promoter. Terdapat mekanisme umum dimana nukleosom diremodel selama regulasi gen. Suatu penelitian dilakukan untuk mempelajari dinamika nukleosom pada promoter sehingga memengaruhi regulasi gen. Gambar di bawah ini menunjukkan pemodelan dinamis nukleosom, dengan TBP: TATA-binding protein\/protein pengikat TATA; TF: faktor transkripsi; HAT: histon asetiltransferase; ac: asetilasi; A: A TPase; tanda panah berarti transkripsi berjalan. <\/p>\r\n\r\n <\/p>\r\n\r\n Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah. Sel Tentukan apakah pernyataan berikut benar atau salah. ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN<\/strong><\/p>\r\n\r\n Perpindahan energi cahaya dapat terjadi secara radiasi dengan jarak ternpuh yang sangat jauh. Pada fotosistem, perpindahan energi cahaya terjadi berdasarkan prinsip resonansi<\/em> induktif yang digambarkan dengan kurva berikut ini. <\/p>\r\n\r\n Tentukan apakah pernyataan berikut ini benar atau salah. Suatu penelitian tentang dampak adanya selenium eksogen terhadap cekaman garam telah dilakukan pada tanaman jagung (Zea mays<\/em>). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, panjang daun, bobot kering, dan tampilan pertumbuhan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan atau tanpa penambahan Se atau NaCl dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 1 µM Na2<\/sub>Se03<\/sub> (I Se), 5 µM Na2<\/sub>Se03<\/sub> (5 Se) dan 25 µM Tentukan apakah pernyataan berikut ini benar atau salah.
\r\ndilakukan untuk mengetahui pengaruh mutasi pada N-terrninal GFP terhadap efesiensi kerja Riboswitch (gambar A). Untuk memperoleh mutant dengan titrabilitas yang baik, dilakukan dua kali tahapan seleksi menggunakan F ACS (Fluorescence Activated Cell Sorting<\/em>). Sel-sel dari tahapan pertama kemudian diuji lagi level ekspresinya untuk
\r\npenapihan tahapan kedua, dan diseleksi I 0% dengan level ekspresi tertinggi dibawah kontrol IPTG dan PPDA (hgan untuk riboswitch) (Gambar B). Sel-sel mutan yang diperoleh dari tahapan kedua kemudian dicuplik secara acak, dan diuji titrabilitas ekspresi gennya (Gambar C). <\/p>\r\n\r\n<\/p>\r\n\r\n
riboswitch = strain dengan sistem regulasi tunggal gen GFP (tanpa riboswitch), WT = strain dengan urutan wild type dari Ni-terminal gen GFP, negative control = strain yang tidak membawa gen GFP. RFU= Relative Fluorescence Unit <\/em><\/p>\r\n\r\n
\r\nA. Hasil yang berbeda mungkin akan diperoleh jika pada tahapan penapihan mutan dimulai dari seleksi populasi sel dengan level ekspresi yang paling tinggi untuk selanjutnya diseleksi kembali pada tahapan kedua terhadap sel-sel dengan level ekspresi yang paling renda
\r\nB. Mutant 8 memiliki level titrabilitas ekspresi GFP yang lebih optimal jika
\r\ndibandingkan dengan WT
\r\nC. Mutant 1 memiliki kualitas titrabilitas yang paling tinggi dibandingkan strain mutan yang lainnya
\r\nD. Pada beberapa strain mutan dengan level titrabilitas yang rendah, interaksi daerah Nterminal gen GFP dan riboswitch mungkin menghasilkan struktur sekunder yang relatif kuat. <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 3\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\r\nmengamplifikasi suatu gen berukuran 1400 bp.<\/p>\r\n\r\n
\r\nPrimer Reverse: 5' -CAGTTTGAACACTTTTGCATC-3' <\/p>\r\n\r\n<\/p>\r\n\r\n
\r\nA. Hasil elektroforesis menunjukkan kehadiran pita primer dimer dibawah pita amplikon gen target
\r\nB. Kehadiran produk DNA non spesifik pada PCR gen diatas kemungkinan disebabkan oleh perbedaan ukuran (jumlah nukleotida) kedua primer yang digunakan.
\r\nC. Primer berada dalam bentu'k rantai tunggal pada suhu 56°C
\r\nD. Pembentukan produk DNA non spesifik semakin tinggi seiring peningkatan temperatur annealing PCR<\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 4\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\r\nmengekspresikan V 1<\/sub> namun tidak pada mutan Vo<\/sub> <\/p>\r\n\r\n<\/p>\r\n\r\n
<\/em>), dan mutan Vam3 (vam3
<\/em>) digunakan untuk rnengetahui manakah yang lebih krusial untuk mernicu fusi vakuola: (I) perubahan pH vakuola atau (2) keberadaan V 0<\/sub> secara fisik. Ketiga sel diberi perlakuan dengan Cocanamycin A, suatu inhibitor pompa proton yang spesifik untuk VATP-ase. Setiap mutan tidak rnengekspresikan protein yang bersangkutan. Selama 30 menit, anda mengukur pH vakuola, menghitung jumlah vakuola pada setiap sel, dan
\r\nmemperoleh hasil sebagai berikut.<\/p>\r\n\r\n<\/p>\r\n\r\n
\r\nA. Pada sel wild-type<\/em>, terdapat korelasi positif antara berkurangnya keasaman vakuola dengan peningkatan aktivitas fusi vakuola.
\r\nB. Protein Vam3 tidak diperlukan untuk berlangsungnya fusi vakuola.
\r\nC. Fusi vakuola lebih bergantung pada keberadaan Vo<\/sub> secara fisik di membran vakuola daripada oleh perubahan pH vakuola.
\r\nD. Fusi vakuola lebih bergantung pada perubahan pH vakuola daripada oleh keberadaan Vo<\/sub> secara fisik di membran vakuola. <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 5\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\r\nHT-I dapat membantu mencit bertahan hidup lebih lama. Untuk percobaan ini, anda ingin menggunakan metode penyuntingan gen (gene editing<\/em>) mutakhir CRISPR-Cas9 untuk mendelesi gen Hpd. Agar dapat bekerja secara efektif, sistem ini memerlukan guide RNA (gRNA) untuk mengarahkan delesi pada target spesifik. Anda rnerancang kombinasi
\r\nganda antara gRNAI, gRNA2, dan gRNA3 (1\/2, 2\/3, dan 1\/3) yang mentarget intronintron spesifik pada gen Hpd sehingga mendelesi eksonnya secara spesifik seperti pada gambar di bawah. Anda menginjeksi kombinasi gRNA terpilih pada mencit Fa1i·1- dan melakukan validasi dengan PCR untuk sampel sel hati pada minggu ke-1, ke-4, serta
\r\nkontrol (hanya disuntik Cas9 tanpa gRNA).<\/p>\r\n\r\n<\/p>\r\n\r\n
\r\nA. Efektivitas delesi gen secara in vivo menggunakan CRJSPRJCas9 dapat dipengaruhi oleh struktur kromatin suatu gen.
\r\nB. gRNA 2\/3 merupakan pilihan terbaik untuk digunakan dalam percobaan delesi HPD pada sel hati mencit.
\r\nC. Mencit yang gennya disunting (di-edi<\/em>t) dengan bantuan gRNA dapat bertahan hidup dan tumbuh lebih sehat dibanding kontrol.
\r\nD. Terapi HT-! dengan penyuntingan gen memberikan dampak yang lebih permanen dibandingkan dengan pernberian senyawa obat (pendekatan farmakologis). <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 6\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\r\ndimana setiap asam amino dilabel dengan 14<\/sup>C. Kemudian Anda mendapati bahwa peptida Al merupakan fraksi peptida terlabel yang paling banyak, diikuti dengan peptida A2, A3, A4, lalu A5. <\/p>\r\n\r\n
\r\nA. Peptida A1<\/sub> adalah ujung amina dari protein A.
\r\nB. Jika protein A terlokalisasi di RE, maka sinyal peptida kemungkinan terletak pada peptida A5<\/sub>.
\r\nC. Sintesis protein terjadi dari ujung terminal amino ke ujung terminal karboksil.
\r\nD. Pada saat sintesis protein, peptidil transferase mengenali kodon dan tRNA untuk melaksanakan instruksi kode genetik.<\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 7\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\r\n(low copy<\/em>) dan yang lainnya mengekspresikan acyl-ccA reductase (high-copy<\/em>), enzim yang terlibat dalam sintesis alkohol lemak. Sebagai kontrol, strain fadE ditransformasi menggunakan RFP sebagai pengganti Pstl. Anda menumbuhkan strain ini pada kondisi cekaman karbon (4 g\/L glukosa, 20 mM NH4) dan cekaman karbonii dan nitrogen (4 g\/L
\r\nglukosa, 2 mM NH4<\/sub>) dan memperoleh hasil seperti di bawah ini <\/p>\r\n\r\n<\/p>\r\n\r\n
\r\n <\/p>\r\n\r\n
\r\nA. Dalam kondisi cekaman karbon, overekspresi Ptsl tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan, pengambilan glukosa, maupun produksi alkobol lemak.
\r\nB. Produksi asam lemak berhasil dipertahankan saat kondisi cekaman nitrogen.
\r\nC. Saat cekaman nitrogen, meningkatnya pengambilan glukosa lewat overekspresi Ptsl ikut meningkatkan produktivitas secara signifikan.
\r\nD. Saat cekaman nitrogen pada strain overekspresi Ptsl, terdapat reaksi pembatas untuk produksi alkohol lemak yang kemungkinan besar berada di dalam jalur glikolisis <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 8\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\r\nanterior atau posteriornya dilakukan dengan menggunakan teknologi RNA interference (RNAi) untuk membungkam beberapa gen yang terlibat di dalam jalur pensinyalan Wnt\/li-catenin, Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada gambar di bawah ini. <\/p>\r\n\r\n<\/p>\r\n\r\n
\r\nA. catenin terekspresi di bagian anterior planaria karena dibutuhkan untuk spesifikasi
\r\ndan pola aksis anterior.
\r\nB. Dishevelled (dv[) merupakan regulator positif catenin dengan cara menghambat
\r\nkerja Axin dan APC<\/em>.
\r\nC. Pada saat planaria diberi perlakuan RNAi terhadap catenin dan dvl maka bagian
\r\nposterior mengekspresikan marker anterior.
\r\nD. Regenerasi kepala dan ekor yang tidak tepat pada hewan yang diberi perlakuan RNAi disebabkan catenin bertindak dari sejak awal proses regenerasi. <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 9\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
<\/p>\r\n\r\n
\r\nA. Asetilasi nukleosom menyebabkan ekor histon tennobilisasi.
\r\nB. Perekrutan A TPase pada ekor ac menyebabkan terjadinya remodeling<\/em> nukleasom.
\r\nC. Pergeseran nukleosom yang bergantung pada HAT berhenti pada barrier<\/em> atau penghalang.
\r\nD. Nukleosom merupakan unit fungsional dari kromatin dengan barrier atau penghalang berperan sebagai penentu posisi nukleosom. <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 10\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
-pankreas penghasil insulin pada mencit dapat secara lambat beregenerasi dari sel a penghasil glukagon. Pemahaman tentang mekanisme memelihara nasib dan fungsi sel islet pankreas sangatlah penting untuk mejawab tantangan pemulihan fungsi sel
dan a
\r\nislet, yang terlihat pada penyakit seperti diabetes tipe 1 (Tl D). Suatu penelitian menunjukkan bahwa mekanisme dalam memelihara identitas sel a melibatkan Aristalessreated homeobox<\/em> (Arx<\/em>) and DNA methy\/transferase 1 (Dnmtl<\/em>) pada mencit, seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. <\/p>\r\n\r\n<\/p>\r\n\r\n
\r\nA. lnaktivasi Arx dan Dnmtl menyebabkan sel a terkonversi sepenuhnya menjadi sel dan mengekspresikan marker sel
.
\r\nB. Pada keadaan normal, peningkatan glukosa menstimulasi fluks Ca2+<\/sup> sehingga menstimulasi endositosis glukagon.
\r\nC. Reduksi glukosa menyebabkan fluks Ca2+<\/sup> terstimulasi sehingga eksositosis insulin terjadi.
\r\nD. Pada pasien TlD, sekelompok sel penghasil glukagon menununjukkan kehilangan identitas sel a. <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 11\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
<\/p>\r\n\r\n
\r\nA. Resonansi induktif melibatkan medan listrik dengan frekuensi getaran\/osilasi tertentu yang terbentuk di sekitar molekul yang mengalami eksitasi
\r\nB. Resonansi induktif melibatkan emisi cahaya (floresens) yang dilepaskan oleh molekul yang telah kembali ke keadaan dasar dari keadaan tereksitasi
\r\nC. Resonansi induktif mungkin terjadi pada jarak yang sangat dekat (kurang dari I 0 nm)
\r\nD. Lamanya waktu perpindahan energi eksitasi dari satu molekul pigmen ke molekul pigmen yang lain hingga mencapai pusat reaksi tidak berpengaruh terhadap efektivitas dari resonansi induktif <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\tSoal 12\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/h3>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t
\r\nNa2Se03 (25 Se). Sebagai pembanding, digunakan kelompok tanaman kontrol (CK) yang ditumbuhkan pada setengah medium Hoagland. Hasil yang diperoleh ditampilkan pada gambar berikut ini. Huruf yang berbeda pada puncak histogram menunjukkan perbedaan yang nyata.<\/p>\r\n\r\n<\/p>\r\n\r\n
\r\nA. Penambahan selenium yang rendah tidak berdampak nyata pada bobot kering pucuk tanaman jangung pada kondisi tanpa cekaman garam
\r\nB. Konsentrasi selenium yang tinggi dapat menurunkan produktivitas tanaman
\r\nC. Dampak cekaman garam dapat berkurang dengan adanya selenium pada media tanam dengan konsentrasi yang rendah
\r\nD. Selenium tidak diperlukan oleh tumbuhan karena merupakan logam berat yang berbahaya <\/p>\r\n\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t<\/div>\n\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t\t